Suntuk!
Ku renung wajah-wajah
Buat kesekian kalinya
Terlalu sayu
Dalam hatiku
berlagu sendu
Ku renung wajah-wajah
Buat kesekian kalinya
Tumpah jua
Setitis air mata
Dari sukma yang hiba
Saat dimana Ar-rahman
memberi secalit peringatan
Waktu yang panjang pun
Menjadi suntuk
Dan ada rindu mula mengetuk
Sekeping nurani
Rasaku
Ada mimpi yang takkan kesampaian
Ada epilog yang tinggal kenangan
Siapa kita untuk menidakkan
Andai itu yang ditakdirkan.
~permata biru, tilam hijau, Kal Ho Na Ho~
Wednesday, February 18, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment